## Tragedi Kematian Affan Kurniawan Picu Gejolak Demonstrasi di Seluruh Indonesia: Empat Korban Jiwa dan Eskalasi Kericuhan
Indonesia dilanda gelombang demonstrasi besar-besaran yang dipicu oleh tewasnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online (ojol), yang terlindas kendaraan taktis Brimob pada Kamis, 28 Agustus 2025. Kejadian tragis ini memicu amarah publik dan meletus menjadi aksi unjuk rasa di berbagai kota besar, mulai dari Jakarta, Makassar, Bali, Surabaya, Mataram, Semarang, Cirebon, Yogyakarta, hingga Medan. Demonstrasi yang awalnya bertujuan untuk menuntut keadilan atas kematian Affan, berkembang menjadi kericuhan yang disertai aksi kekerasan, perusakan fasilitas umum dan pemerintahan, bahkan mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.
**Makassar Berduka: Empat Nyawa Melayang dalam Kobaran Api**
Tragedi paling memilukan terjadi di Makassar. Jumlah korban jiwa akibat demonstrasi yang berlangsung Jumat malam hingga Sabtu dini hari (29-30 Agustus 2025) bertambah menjadi empat orang. Keempat korban, termasuk Rusdamdiansyah yang meninggal dunia setelah dirujuk dari RS Ibnu Sina ke RS CPI, diduga terjebak di dalam gedung DPRD Kota Makassar saat massa demonstran membakar gedung tersebut. Tiga korban lainnya yang telah lebih dulu dilaporkan—Abay (staf Humas DPRD), Sarina (staf Fraksi PDIP), dan Saiful (pejabat Kecamatan Ujung Tanah)—juga ditemukan tewas di lokasi yang sama. Saiful bahkan dilaporkan berusaha menyelamatkan diri dengan melompat dari lantai empat gedung, namun nyawanya tak tertolong. Tujuh orang lainnya masih menjalani perawatan intensif di beberapa rumah sakit di Makassar. Wakil Ketua DPRD Kota Makassar, Anwar Faruq, mengungkapkan bahwa peristiwa nahas ini terjadi saat rapat paripurna tengah berlangsung, yang dihadiri Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar beserta beberapa pejabat lainnya.
**Semarang: Ratusan Pelajar Ditangkap, Kantor DPRD Terbakar**
Di Semarang, demonstrasi yang diwarnai aksi saling lempar antara massa dan aparat kepolisian menyebabkan polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Situasi semakin memanas ketika massa menolak untuk mundur, bahkan seorang perempuan yang ikut berdemonstrasi menyatakan kekesalannya terhadap kondisi negara. Sejumlah mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) turut serta dalam aksi ini. Akibatnya, Kabid Humas Polda Jateng, Artanto, melaporkan sebanyak 283 pelaku anarki telah ditangkap, sebagian besar merupakan pelajar. Sebelumnya, massa demonstran juga telah membakar Kantor DPRD Jawa Tengah pada Jumat malam. Para pengemudi ojol yang ikut berunjuk rasa mengungkapkan rasa solidaritas mereka terhadap Affan dan menuntut pertanggungjawaban pihak kepolisian atas tindakan brutal yang menyebabkan kematian rekannya. Mereka bahkan menuntut pemecatan dan pengadilan sipil bagi tujuh anggota Brimob yang terlibat.
**Gelombang Protes Menyebar: Dari Bali hingga Yogyakarta**
Aksi demonstrasi serupa juga terjadi di berbagai wilayah Indonesia. Di Bali, demonstrasi yang awalnya berlangsung di depan Mapolda Bali berujung ricuh setelah massa mencoba mendobrak pintu dan melempari petugas dengan batu. Polisi terpaksa menggunakan meriam air dan gas air mata untuk membubarkan massa, dan beberapa demonstran ditangkap. Dua kendaraan polisi bahkan dirusak dan dibakar. Di Surabaya, sekitar 400 mahasiswa dari berbagai kampus di Jawa Timur menggelar aksi solidaritas di depan Markas Polda Jawa Timur dan Polrestabes Surabaya, menuntut pembebasan rekan-rekan mereka yang ditangkap pada aksi sebelumnya. Aksi ini, meski berlangsung dengan tensi tinggi, berakhir damai. Di Yogyakarta, terjadi bentrokan singkat antara massa dan aparat kepolisian yang kemudian mereda.
Di Cirebon, ratusan orang merusak pos polisi dan menyerang gedung Polresta Cirebon dengan lemparan batu. Meskipun polisi telah meminta demonstran untuk tertib, gas air mata terpaksa dilepaskan, dan massa kemudian membubarkan diri. Namun, mereka melanjutkan aksi dengan mendatangi kantor DPRD Kabupaten Cirebon, menuntut transparansi penyelidikan kasus Affan Kurniawan dan penjatuhan hukuman berat kepada pelaku, termasuk pemecatan Kapolri.
Di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), gedung DPRD NTB ludes terbakar setelah aksi demonstrasi yang dilakukan ribuan orang dari Aliansi Mahasiswa dan Rakyat NTB. Massa membakar baliho, ban bekas, dan akhirnya membakar gedung utama DPRD NTB, beserta Gedung Sekretaris DPRD. Dokumen dan barang-barang di dalam gedung tidak dapat diselamatkan, bahkan sebagian dijarah oleh massa.
Di Solo, gedung Sekretariat Dewan (Sekwan) DPRD Solo dibakar oleh massa demonstran, mengakibatkan kerusakan yang cukup parah pada bangunan dua lantai tersebut. Aksi ini terjadi setelah demonstrasi yang sebelumnya berlangsung di depan markas Brimob Batalyon C Pelopor, yang diwarnai perusakan gerbang dan pelemparan batu.
Di Bandung, sebuah rumah di seberang Gedung DPRD Jawa Barat terbakar, selain pagar gedung dan sebuah sepeda motor. Kerusuhan juga menyebabkan kerusakan pada Mess MPR RI, gedung perkantoran, dan beberapa fasilitas lainnya. Di Medan, demonstrasi di luar gedung DPRD Sumatera Utara dibubarkan polisi dengan gas air mata dan meriam air.
**Respon Pemerintah dan Kepolisian:**
Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk mengambil tindakan tegas terhadap aksi anarkis. Kapolri sendiri menyatakan bahwa sejumlah aksi demonstrasi telah mengarah pada tindakan anarkis dan pidana, termasuk pembakaran gedung dan fasilitas umum, serta penyerangan markas. Presiden Prabowo juga mengundang 16 petinggi organisasi masyarakat (ormas) Islam untuk membahas tantangan kebangsaan dan menjaga situasi tetap kondusif. Sementara itu, tujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya yang terlibat dalam insiden penabrakan Affan Kurniawan telah menjalani penempatan khusus (patsus) di Divisi Propam Polri karena terbukti melanggar kode etik kepolisian. Presiden Prabowo sendiri telah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Affan dan berjanji akan mengusut tuntas kasus ini secara transparan.
**Tuntutan Transparansi dan Keadilan:**
Keluarga Affan Kurniawan meminta keadilan atas kematian putranya. Para demonstran di berbagai daerah menuntut agar kasus ini diusut tuntas dan transparan, serta para pelaku dihukum seberat-beratanya. Selain itu, mereka juga mendesak pembebasan demonstran yang telah ditangkap dan reformasi di tubuh kepolisian. Kejadian ini menjadi sorotan tajam atas penegakan hukum dan penggunaan kekuatan oleh aparat keamanan dalam menghadapi demonstrasi. Situasi di berbagai daerah terus berkembang, dan BBC News Indonesia akan terus memperbarui informasi terbaru terkait perkembangan demonstrasi ini.
**(Kata kunci SEO: demonstrasi Indonesia, kematian Affan Kurniawan, kericuhan, aksi anarkis, Brimob, Kapolri, Presiden Prabowo, Makassar, Semarang, Bali, Surabaya, Mataram, Cirebon, Yogyakarta, Medan, perusakan fasilitas umum, korban jiwa, tuntutan keadilan, reformasi kepolisian)**